Siapa yang
nggak suka pantai? Kita berdua yakin kebanyakan anak muda betah berlama-lama di
pantai, apalagi mereka yang punya kenangan tersendiri dengan pasir dan ombak
yang seakan membawa pesona tersendiri ditengah hamparan laut dan langit yang
menyatu. 
Pergilah ke
pantai, buanglah segala apa yang menyesakkan hati. Berbahagialah di sana.
Pergilah ke sana sesukamu. Kau ingin melihat bagaimana indahnya fajar menyapa
ombak? Pergilah di pagi hari. Kau ingin melihat birunya laut dan langit?
Pergilah di siang hari. Kau ingin melihat romantisme senja yang membiaskan
warna indahnya pada laut? Pergilah di sore hari. Dan kau ingin tahu bagaimana
bulan dan bintang berdendang mesra dengan ombak? Pergilah di malam hari. Tak
perlu risau dan takut melihat orang lain yang menikmati fajar, mentari, senja,
bahkan bulan bersama orang yang mereka cintai. Bukankah itu semua akan
menyadarkanmu bahwa kau pantas bahagia seperti mereka. Pergilah ke pantai
sesukamu asal kau tahu pantai yang kau kunjungi cukup kondusif untuk kau
datangi sesuka hatimu.
Ini hanyalah
segelintir tips bagi yang ingin beradu dengan ombak dalam waktu dekat :
Pertama,
pergilah ke pantai bersama sahabatmu atau orang terdekatmu. Setidaknya mereka
akan memberimu pundak bahkan pelukan saat kau merintih selalu mengingat dia.
Dan setidaknya mereka akan membagi sandalnya untukmu ketika kau lupa
membawanya.
Kedua,
gunakan sunblock. INI PENTING !! seperti yang dikatakan iklan-iklan di
TV, matahari bukan sahabat baik untuk kulit. Apalagi buat para jomblo yang
susah move on jangan sampai kulit kalian terbakar, karena kesempatan
kalian buat dapat pacar akan berkurang 10 %. Kecuali kalau pengen kulitnya
seeksotis Kimmy Jayanti, itu mah beda lagi.
Ketiga,
bawalah atau pakailah sandal. Kalau kau tak ingin kakimu mengeluh karena
teriknya mentari, atau dinginnya angin malam. Dan kalau kau tak ingin sepatumu
bernasib malang karena pasir yang dengan senang hati menempel. Bukankah dia
tidak akan datang menggendongmu atau membopongmu di tengah pasir karena kasian
melihat kakimu.
Keempat,
jangan lupakan topi dan kacamata. Topi dan kacamata selain berfungsi untuk
menghindari panas matahari juga sebagai antisipasi kalau ketemu
mantan yang masih kamu sayang dan dia lagi jalan sama pacarnya daripada nyapa yang
membuatmu semakin nyesek mending berlindung dibalik topi dan kacamata,
pura-pura nggak liat.
Kelima,
bagimu yang memakai kerudung, jangan pakai kerudung pashmina atau segiempat.
Pakailah kerudung paling praktis atau yang tak mengkhawatirkanmu akan terbuka
diterpa angin yang begitu riang bermain-main. Nikmatilah pesona pantai yang kau
kunjungi itu. Hingga lelah, sakit, dan segala resah di hatimu itu sedikit
terobati. Jangan membuat dirimu sendiri repot karena angin mempermainkan
kerudungmu.
Keenam,
berpakaianlah yang nyaman. Selain melepas lelah atau berkunjung ke tempat
kenangan, tujuan utama ke pantai adalah berfoto biar bisa di upload di
instagram. Karena itu, pentingnya menggunakan pakaian nyaman dan pastinya cocok
untuk ke pantai, OOTD gitulah. Sapa tahu entar mantanmu liat fotomu di
instagram dan dia menyesal dan akhirnya balikan dan kalian nggak galau lagi
deh.
Ketujuh,
bawalah cemilan. Kau ingin berlama-lama berdialog dengan langit, ombak, pasir,
angin, atau bahkan kenangan bukan? Jadi bawalah cemilan atau minuman,
lumayankan perutmu tidak akan merengek di tengah asyiknya dirimu bersenang-bersenang
di sana. Karena tidak akan ada dia yang dengan suka rela berlari mencarikanmu
minuman atau cemilan saat perutmu mengeluh.
Terakhir,
bawalah kamera (kamera handphonemu misalnya). Kau tentu tak ingin
melewatkan fajar begitu saja bukan? Kau tentu tak ingin melewatkan birunya
langit dan laut begitu saja bukan? Kau tentu tak ingin melewatkan senja yang
indahnya begitu memukau begitu saja bukan? Dan kau juga tak ingin melewatkan
senyum sahabat terbaik yang kau punya itu begitu saja bukan?.
Sebab move on
bukan perihal melupakan melainkan mengingat tanpa rasa sakit. -lutaormi
Kau boleh
saja berlari, meninggalkan apa yang seharusnya ditinggalkan. Tetapi ada
beberapa yang tetap Tuhan sisakan sebagai kenangan, sebagai apa yang tidak bisa
kau tinggalkan begitu saja. Seperti ketika kau berpikir untuk melepas dia yang
debaran jantungnya selalu kau ingat demi sebuah alasan jarak, orang tua atau
keyakinan, apalah daya jika kenyataan tak seindah pengharapan. Hari itu mungkin
kau akan berkata “aku akan baik-baik saja” tanpa pernah tahu bahwa kata akan
bisa berarti sebaliknya. Selanjutnya, tidak ada yang baik-baik saja ketika di
suatu sore seorang temanmu berkata kekasihmu telah dimiliki orang lain. Sakit?
Tentu saja, tidak menyangka bukan secepat itu dia berpindah? Sedang kau tiap
malam masih memikirkan seandainya dulu, seandainya kalau…
Tetapi kau
telah memilih, memilih untuk melepas, memilih kebahagianmu sendiri. Jadi
berjalanlah pelan-pelan tak usah terburu-buru, abaikan ocehan mereka yang
mengatakan kau begitu dungu, tak tahu diri atau apalah. Hingga akhirnya mantra
itu berubah, tidak lagi aku akan baik-baik saja tetapi aku baik-baik saja tanpa
akan, tanpa tetap, tanpa pasti, tanpa harus.
pelangidisenja. 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar