Aku (Memilih Untuk) Kalah
Aku memang
harus berbesar hati ketika kalah. Berbesar hati untuk mengakui bahwa aku sebenarnya
memang kalah, bukan mengalah. Karena kalah
adalah ketika memilih untuk bertindak sebagai pihak yang memang tidak
punya daya untuk menang. Sedangkan mengalah adalah ketika punya kekuatan
namun kita menolak untuk menggunakan.
Seringkali berfikir mengalah untuk mundur berperang. Padahal sebenarnya, memang
kalah.
Apa susahnya
mengaku kalah? Toh tinggi hati tak akan menyelesaikan masalah. Kalau kau kalah,
kalau memang tak punya kekuatan, ya cukup katakan. Maka, meski
dengan berat hati, aku akui bahwa aku kalah.
Aku tidak mengalah. Aku memang
kalah.
Aku tidak punya kekuatan untuk melawan. Tapi yang
terpenting dari sebuah kekalahan, adalah bagaimana kemudian mengambil tindakan.
Takut lalu lari? Mengerucut dan membunuh diri sendiri? Atau tetap berdiri dan
dengan berani berkata, aku kalah, tapi setelah ini aku akan memperbaiki. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar