Minggu, 09 Agustus 2015

Aku Kalah

Aku (Memilih Untuk) Kalah


Aku memang harus berbesar hati ketika kalah. Berbesar hati untuk mengakui bahwa aku sebenarnya memang kalah, bukan mengalah. Karena kalah adalah ketika memilih untuk bertindak sebagai pihak yang memang tidak punya daya untuk menang. Sedangkan mengalah adalah ketika punya kekuatan namun kita menolak untuk menggunakan.


Seringkali berfikir mengalah untuk mundur berperang. Padahal sebenarnya, memang kalah.


Apa susahnya mengaku kalah? Toh tinggi hati tak akan menyelesaikan masalah. Kalau kau kalah, kalau memang tak punya kekuatan, ya cukup katakan. Maka, meski dengan berat hati, aku akui bahwa aku kalah.


Aku tidak mengalah. Aku memang kalah.


Aku tidak punya kekuatan untuk melawan. Tapi yang terpenting dari sebuah kekalahan, adalah bagaimana kemudian mengambil tindakan. Takut lalu lari? Mengerucut dan membunuh diri sendiri? Atau tetap berdiri dan dengan berani berkata, aku kalah, tapi setelah ini aku akan memperbaiki. :)

Tidak ada komentar: