Sabtu, 25 April 2015

Negri Diatas Awan



Kali ini aku akan cerita tentang perjalananku ke bukit yang letaknya di Desa Argosari, kecamatan Senduro, Kab. Lumajang Jawa Timur. Perjalananku kali ini tidak sendirian, aku di temanin oleh 14 orang dan mereka adalah teman kuliah, salah satu diantara mereka adalah sepupuku yang kupanggil ka Afni. Kami mengunjungi tempat yang lagi populer bagi kalangan mahasiswa traveler di Malang sebuah bukit dengan julukan “Negeri diatas awan” yang bernama B29 artinya bukit 2900 mdpl.

Kami berangkat dari malang pukul 21.00 WIB menuju Lumajang menggunakan 2 mobil pribadi, aku berada di mobil depan, aku di temanin oleh Ardi, Lukman, Ka Afni, Tiwi, Yudi, Jupri dan Agung. Dan di mobil satunya ada Edo, Barun dan saudara Ardi yang sampai perjalanan pulang pun aku gak tau namanya siapa aja (hehehe) tiba di Lumajang pukul 02.00 WIB kami langsung menuju desa Argosari di temanin oleh indahnya langit kota Lumajang dengan ribuan bintang yang bertaburan di angkasa dan di buat lebih lengkap oleh hadirnya bulan yang kala itu bentuknya sangat indah dan sangat terang sekali. Malam itu menjadi malam yang indah bagiku karena nikmat tuhan yang mempersilahkan aku menikmati keindahan langit malam.

Sekitar satu jam kami menempuh perjalanan menuju desa Argosari dengan jalan yang semakin terjal dan banyak lika liku, di temanin oleh gelapnya malam dan mobil kami sempat susah naik karena jalanan yang tidak terlihat membuat Ardi kaget dengan jalannya sehingga Ardi kurang mempersiapkan mobilnya untuk melakukan jalan menanjak membuat kami yang berada di dalam mobil sedikit cemas karena kalau sampai mobilnya mundur terlalu jauh kami semua akan jatuh ke jurang (kiri dan kanan kita adalah jurang) tapi karena Ardi ahli bawa mobil masalah sepertiitu dapat diatasi dan akhirnya kita lanjutkan perjalanan hingga tidak terasa kita semua sampai di pos tempat penitipan mobil. Dikarenakan mobil hanya bisa sampai di pos itu saja dan ternyata kami memarkir mobil di depan rumah warga.

Aku dengan 14 orang lainnya melanjutkan perjalanan sekitar 8 km dengan berjalan kaki, seperti layaknya pendaki gunung kami semua melakukan hiking untuk menuju puncak B29. Sebelum perjalanan ini dimulai kita semua melakukan doa bersama agar selalu dalam lindungan Allah dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah berdoa aku dengan ka Afni melakukan perjalanan paling depan dan semakin lama perjalanan kita di susul sama Lukman, Agung dan Yudi. Dengan kondisi jalan setapak yang terjal dan menanjak, di temanin cahaya bintang dan gelapnya malam kita berjalan untuk sampai ke puncak, di tengah perjlanan kami beristirahat sambil melihat ke langit yang penuh bintang-bintang dan kami bertemu dengan Tiwi, Edo dan Ardi. Kami sempat berbincang sejenak hingga akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan lagi untuk segera sampai di puncak B29. Tidak lama kemudian Tiwi dan Ardi lewat di antara kerumunan orang dengan menggunakan ojek, kami semua memaklumi karena mereka terlihat lelah selama di perjalanan, kami melanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan pos dan di sini harus membayar per orang 2000 rupiah (kalau menurutku kita membayar karena tempat ini merupakan tempat wisata alam yang sudah banyak dikenal orang, dengan begitu bisa di manfaatkan uang hasil dari pembayaran wisatawan tersebut untuk tambah meningkatkan fasilitas yang ada di B29) di pos kami bertemu dengan Jupri dan Edo yang sebelumnya mereka berdua berada di belakang kita akhirnya kami ber enam terus melanjutkan perjalanan yang tersisa 3 km tersebut (jarak pos hingga puncak B29 berkisar antara3 km).

Hingga pada suatu ketika matahari mulai menunjukan bias cahayanya pertanda matahari akan segera terbit menampakan diriya. Kami yang masih berada di perjalanan tidak segera naik karena kami benar-benar sangat ingin menikmati kilauanya matahari yang sedikit demi sedikit mulai memberikan kilauan sinar mentari pagi yang sungguh indah  di pandang dan sangat eksotis, aku dan ka Afni tidak lagi memikirkan puncak karena pada tempat yang sekarang kami pijak dapat memberikan keindahan alam yang sungguh indah, membuat kami tidak ingin melewatkan momen indah ini begitu saja dan juga kami mengabadikan momen ini dengan meotret setiap pergerakan langit yang sungguh luas ini. Karena aku dan ka Afni asik menikmati keindahan langitnya kami malah di tinggal oleh yang lainnya menuju puncak B29 tetapi aku memilih di tempat ini dahulu untuk beristirahat dan menikmati hangatnya sinar mentari pagi di temanin oleh kanan dan kiri kita adalah kebun peduduk yang memeberikan nilai + kepada penikmat langit dan gunung. Aku dan ka Afni bersantai sekitar watu jam selanjutkan kami melanjutkan untuk menuju puncak B29 dengan sangat santai karena kami tidak ingin menyianyiakan momen berjalan di ataas awan seperti sekarang ini. Kebanyakan orang yang menyebut B29 dalah negeri diatas awan dan benar saja aku melewti awan yang berupa kabut yang tebal di sekitar kita.

Semua perjalanan terbayar dengan keindahan pemandangan di puncak yang sangat indah. Pemandangan yang dibalut dengan awan dan merasakan kita berada lebih tinggi dari awan tersebut. Di depan kami Gunung Bromo dan Gunung Batok sementara di sisi kiri kami ada Gunung Semeru. Di puncak inilah aku kembali bertemu dengan ke 12 teman-temanku dan akhirnya kita semua kembali bercengkrama dan mengabadikan setiap momen dan tak lupa kami semua berfoto-foto untuk kenang kenangan kala kita tidak bersama lagi. Di puncak ini kami bertemu dengan banyak orang yang sebagian ada membuat tenda untuk ngecamp di sana dan sebagian lagi sama dengan kami mendaki subuh untuk menikmati sunrise dari puncak B29 ini. Setelah sekitar pukul 9.00 WIB kami memilih untuk turun menuju mobil dan melanjutkan perjalanan ke air terjun Madakaripura, namun sebelum perjalanan turun kami semua mengisi perut dengan pisang goreng atau mie instan dengan teh hangat atau susu hangat. 

Turun menuju mobil hanya 6 orang saja yang tidak menggunakan ojek sedangkan yang lain sudah terlebih dahulu turun menggunakan ojek, untuk perjalanan turun memerlukan waktu 2 jam jika Perjalanan pulangnya jalan kaki, jarang sekali kita bisa berlari saat menuruni B29 karena track yang kita lalui banyak batu batu kecil yang tidak beraturan dan tanah yang basah membuat jalan tersebut menjadi licin sehingga kita tidak bisa lebih cepat tiba di mobil belum lagi dengan kami harus menepi jika ada ojek ojek yang lewat. Aku dengan ka Afni melakukan perjalanan turun terlebih dahulu dan di belakang kami ada Edo, Agung, Jupri, dan Yudi. Aku dan ka Afni pertama kali tiba di mobil dan kami di smabut oleh teman-teman yang lain dan sedang tertidur di mobil (sepertinya mereka lelah). Aku dan ka Afni segera mencari kamar mandi buat mengganti pakaian kami yang sudah kotor dan bau tidak sedap habis berkeringat, setelah mendapatkan kamar mandi dan berganti pakaian serta membersihkan diri teman-teman kami yang lain akhirnya tiba semua di mobil dan kami melanjutkan perjalanan lagi untuk menuju air terjun Madakaripura. Edo dan Ardi bergantian mengendarai mobilnya, Edo di mobil kami dan Ardi di mobil yang satunya. Pada saat Edo mengendarai mobilnya sangat menyeramkan karena Edo pembalap yang biasanya menggunakan jeep malah kali ini dia menggunakan mobil biasa alhasil penumpang yang ada di mobil kami banyak banyak berdoa semoga selamat sampai tujuan.

Di perjalanan kami sempat berpisah dengan mobil Ardi karena kita berada jauh di belakang dan  mobil Ardi akhirnya kita menunggu mobilnya di pom bensin yang berada di kota dan setengah jam kemudian kami pun bertemu dengan mobil ardi dan keputusan tidak jadi ke air terjun madakaripura pun terpaksa kami pilih karena tidak memungkinkan waktunya untuk ke sana. Mobil yang kami pinjam harus sudah berada di Malang sebelum jam 5 sore. Kami mampir di Rawon nguling wilayah Probolinggo dan kami melanjutkan perjalanan ke arah Malang lewat Lumajang – Probolinggo – Pasuruan – Pandaan – Lawang selama 4 jam perjalanan dan kami semua sampai di Malang dengan selamat.