Tahun ini adalah tahun penuh
cobaan bagi Dora, karena awal tahun dia harus menghadapi kenyataan bahwa dia
sudah putus dengan kekasihnya Zidan yang 5 tahun telah bersamanya. Zidan
berselingkuh dengan teman satu kampus dan satu kelasnya. Dora berusaha tegar
menghadapinya, walaupun sulit dan membuatnya jatuh sakit yang sangat berat
tetapi ia tidak akan menyerah, ia berjuang melupakan Zidan karena perjuangannya
untuk mempertahankan hubungannya berakhir dengan sia-sia, kekasihnya lebih
memilih dengan selingkuhannya dari pada Dora.
Saat Dora mengetahui bahwa
pacarnya berselingkuh ia terkena depresi sedang yang mengakibatkan Dora susah
tidur, sering merasa mual dan sakit kepala yang berlebih, itu berlangsung cukup
lama dan sampai sekarang depresi itu sering kembali menyerang Dora. Saat
depresi itu kambuh, Dora akan merasa kesakitan yang teramat sakit dan tidak
bisa menahannya terkadang ia membenturkan kepalanya ke dinding untuk mengurangi
rasa sakitnya dan rasa mual yang muncul membuat ia susah makan (jangankan untuk
makan memikirkan makan aja rasa mual itu seketika muncul) ketika Dora mengingat saat-saat bersama Zidan
maka depresi itu kembali menyerang. Bukan hanya saat ia sadar, saat ia tertidur
pun jika memimpikan Zidan maka depresi itu menyerang dan membuat dora susah untuk
tertidur kembali.
Depresi Dora semakin menuju
tingkat berat dan ia harus dibawa ke psikiater untuk mendapat penanganan dan
pertolongan pertama. Sebenarnya keluarga Dora sudah sering menyuruhnya pergi ke
psikiater tapi ia tidak segera ke sana karena di kota dia tidak ada psikiater
kecuali di RSJ. Dora merasa dirinya tidak sakit jiwa makanya dia tidak mau di
bawa ke RSJ. Sebelum depresinya semakin meningkat menuju tahap yang lebih
serius akhirnya Dora mau di bawa ke psikiater, ia di beri obat penghilang sakit
dan obat penenang untuk mengatasi sakitnya sementara waktu. Kini Dora
bergantung pada obat penenang itu, kini Dora tidak hidup normal karena ia harus
bergantung pada obat penenang dan obat penghilang sakit, dan ia harus sering ke
psikiater untuk mengetahui depresinya, Dora ingin sembuh, Dora ingin hidup
normal lagi seperti sedia kala.
Dalam proses penyembuhan Dora di
temanin keluarga dan teman-temannya, ia
berusaha berjuang menahan sakit dan menahan hatinya agar tidak merasa sedih, ia
berjuang dan mencoba tergar dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang membuat
otak dan pikirannya bekerja untuk yang lain bukan hanya memikirkan Zidan. Kini
Dora terlihat semakin ceria dan semakin tenang, Dora bisa menghadapinya secara
perlahan.
Permasalahan Dora belum berakhir,
Dora sedang berjuang melawan rasa sakit hati dan rasa sakit di jiwanya. Kini ia
harus merasakan kehilangan lagi untuk kesekian kalinya. Kini ia harus
kehilangan sepeda motornya. Sepeda motor yang biasanya selalu menemani Dora
kemanapun ia pergi, entah sendiri atau bersama teman-temannya. Dora merasa
cobaan di dirinya terlalu berat, Dora merasa tidak tahan dengan cobaan yang di
berikan kepadanya, ia merasa dunianya akan hancur sebentar lagi.
Motor kesayangan Dora kini
menghilang, kini sudah berada di orang lain. Banyak kenangan ia bersama
motornya kini juga menghilang. Dora sempat berfikir apakah ini petunjuk dari
tuhan untuk Dora agar ia benar-benar melupakan Zidan, karena mereka berdua dulu
pernah jalan bersama naik motor itu dan helm yang biasanya Dora pakai ikut
rusak. Apakah ini pertanda untuk Dora benar benar harus melupakan Zidan dan
memulai hidupnya lagi dengan serba baru seperti terlahir kembali.
Dora adalah anak kedua dari dua
bersaudara, orang tuanya sudah lama bercerai ketika Dora masih dalam kandungan
ibunya. Dora memiliki seorang kakak laki-laki yang sangat sayang kepadanya.
Dora tidak pernah melihat dan mengetahui sosok ayah kandungnya karena sejak ia
lahir ia tidak pernah berjumpa dengan ayah kandungnya. Ketika Dora berumur 3
tahun ibunya membawa Dora dan kakaknya pergi pindah ke kota lain untuk tinggal
bersama tantenya. Kini Dora hidup dan tinggal bersama tantenya. Ibunya menikah
lagi saat Dora kelas 4 SD dan memillih hidup dengan suami barunya dan
meninggalkan Dora.
Dora berbeda dari teman-teman
yang lainnya yang hidupnya mempunyai latar belakang keluarga baik-baik saja.
Namun, Dora bisa membuktikan kepada teman-temannya bahwa tidak semua anak yang
latar belakangnya berantakan bakalan menjadi anak yang beratankan juga seperti
pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” Dora bisa membuktikan bahwa dia
benar-benar menjadi anak baik-baik dan tidak mengikuti jejak kedua orang
tuanya. Dora bangga dan merasa bersyukur karena Allah masih memberi
perlindungan kepada Dora melalui keluarga besarnya yang sayang sama Dora dan
masih peduli sama Dora walaupun Dora bukan anak kandung mereka. Kakak kandung
Dora tidak tinggal bersama Dora karena sudah memiliki keluarga sendiri, tetapi
Dora tau bahwa kakak kandungnya sangat sayang kepadanya.
Dora semakin besar dan beranjak
dewasa, kini ia sedang melanjutkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi
swasta di kota lain. Dora harus menjadi anak kos dan harus hidup mandiri karena
tidak satu kota dengan tantenya. Dora mempunyai tujuan menjadi anak yang rajin
dan harus bisa membanggakan ibu dan kakaknya serta harus bisa membalas budi
kepada tantenya yang sampai saat ini masih terus membiayai dan membesarkan
Dora. Dora harus membuktikan bahwa hidup dan besar di dunia dengan orang tua yang
tidak utuh tidak membuat dia patah semangat dalam hal pendidikan dan berkarya
karena Dora sampai saat ini masih bisa melanjutkan pendidikannya.
Suatu ketika saat liburan kuliah
dan Dora belum pulang ke rumah tantenya, Dora ingin pergi berlibur bersama
teman-temannya dan ia bercerita kepada ibu dan kakaknya bahwa ingin ke suatu
tempat dan ternyata tempat itu berada di kota yang sama dengan ayah kandungnya.
Dora menghindar, Dora tidak ingin ke tempat itu. Dora tidak ingin bertemu
dengan ayah kandungnya karena ia memiliki kebencian kepada ayah kandungnya,
ayah Dora meninggalkan ia saat masih dalam kandungan ibunya dan sampai Dora
sudah dewasa ia tidak pernah melihatnya. Dora memiliki alasan sendiri kenapa
sampai sekarang ia tidak ingin bertemu dengan ayah kandungnya karena ia merasa
ayahnya sudah melupakannya dan ayahnya tidak ada keinginan untuk berjumpa dengannya
dan tidak ingin melihatnya sampai Dora sudah terbiasa tidak memiliki seorang
ayah dalam hidupnya. Tetapi, Dora memmiliki niatan baik kelak ketika ia ingin menikah
maka ia harus mencari ayahnya untuk meminta restu dan ia ingin mencarinya
bersama calon suaminya kelak
Namun, semuanya berubah, semua
tidak sesuai rencana karena ternyata saat ini Dora harus berjumpa dengan ayah
kandungnya bagaimanapun caranya. Semua berawal dari Ibunya bercerita kepada
ayah Dora kalau ia akan ke kota itu dan ibunya menyuruh ayahnya untuk berjumpa
dengan Dora. Dora menghindar dan berontak kepada ibunya. Dora ingin berangkat
ke sana secara diam-diam dan tidak memberitahukan ibunya. Dora bercerita kepada
kakaknya bahwa ia ingin berlibur ke tempat itu dan ia tidak mau dan belum siap
kalau harus berjumpa saat ini dengan ayahnya. Dora tidak habis pikir kenapa
ibunya setega itu memberitahukan kepada ayahnya, kenapa ibunya tidak mengerti
perasaan Dora. Kakaknya tidak bisa berbuat apa-apa karena ayahnya sudah
mengetahui.
Kakaknya takut kalau sampai Dora
di culik oleh ayahnya, maka kakaknya menjelaskan kepada Dora bagaimana cara
menghadapinya. Dora harus siap karena bagaimanapun keadaan ayahnya ya dia tetap
ayahnya Dora. Dora di beritahu bahwa ia harus datang menemui ayahnya yang tidak
ia tahu bagaimana rupa dan wajahnya, Dora masih menghindar dan berkata bahwa
semua baik-baik saja karena ayahnya tidak mengetahui wajah Dora. Kakaknya
menjelaskan bahwa wajah Dora mirip dengan neneknya dan tidak menutup
kemungkinan kalau Dora tidak mampir ke rumah ayahnya maka Dora akan di tunggu
dengan ayahnya di tempat itu. Dora tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti
apa kata kakaknya karena ia sendiri bingung harus berbuat apa. Kini Dora
menunggu waktu itu akan tiba, waktu dimana ia harus berjumpa dengan ayahnya dan
keluarga dari ayahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar