Jumat, 30 Januari 2015

PUTIHKU...



Putihku,
Kau begitu banyak menemaniku selama ini menemaniku dalam aku sedih dan senang, kita berjalan gak tau tujuan kita berjalan gak tau arah. Menempuh rintangan-rintangan yang berada di jalan, aku terbiasa jalan denganmu, aku terbiasa berdua denganmu, aku nyaman berada bersamamu, aku sayang kamu. Aku di beri tanggung jawab untuk menjagamu dan memilikimu.
 
Kau menemaniku kebromo, kau menemaniku ke banyak pantai yang ada di Malang misalnya aja pantai kondang merak yang untuk pertama kali aku mengajak mu perjalanan jauh dan kamu kuat, kamu bisa, lalu untuk kedua kalinya ku ingin mengajakmu perjalanan jauh lagi, dan kita pergi ke pantai tamban, dan pantai terakhir yang kita datangin bersama sama yaitu ke pantai banyu anjlok meskipun di sini cuma kita yang begini, tapi aku bangga sama kamu karna  kamu bisa melewati rintangan-rintangan yang ada dan hingga akhir kamu masih baik-baik saja. Rencananya kita mau ke banyuwangi bersama, kita membuat sejarah lagi, kita mampir ke mana mana dan aku akan banggakan kamu kepada orang-orang bahwa kamu kuat. 

Kau mungkin sudah lelah denganku, kau kini menghilang, kau udah gak ada lagi, kau di ambil orang kau berpaling dariku. Kau hilang begitu cepat, secepat itu kah kau menghilang sudah hampir 3 tahun kita bersama kenapa secepat itu kau menghilang, kenapa secepat itu kau meninggalkanku. Aku sedih karena kita sekarang sudah tidak bersama, aku sedih sekarang gak ada lagi yang nemanin aku jalan-jalan. Gak ada yang menemaiku saat aku galau, bahagia, resah, gelisah, gundah, gulana, bahagia, tertawa, khawatir.

Karenamu aku pertama kali berurusan dengan polsek dan polres, aku rela berjam jam diinterogasi sama polisi, di beri banyak pertanyaan sama polisi, aku menginginkanmu kembali karena kau banyak sejarah denganku, aku menginginkan membuat sejarah lagi denganmu. Memperpanjang perjalanan kita, memperpanjang pertemuan kita, memperpanjang kebersamaan kita.

Malam itu aku ingat banget malam senin 26 januari, aku mau makan ketan dan kita ngumpul dikedai kopi yang biasanya sambil menunggu teman-teman yang lain pada datang tapi pas aku keluar dari kedai kopi dan mau jalan lagi beli ketan yang aku mau eh malah kamu menghilang dari tempat semula dan aku mencarimu di tempat lain tapi kamu gak ada juga, aku panik aku syok aku gak bisa berbuat apa apa, aku bingung mau melakukan apa aku gak tau mau gimana, aku gak tau harus bagaimana sekarang, di mna kamu aku pun tak tahu. Aku hanya bisa nangis dan memikirkan bagaimana caranya aku bilang sama orang tuaku dan orang rumah bahwa kamu sudah gak ada lagi.

Aku di antar teman-temanku yang lain untuk mencarimu dan akhirnya kita batal beli ketan, aku ke polres dan polsek untuk mencarimu. Sebenarnya aku merasa gak enak sama mereka karna aku mereka gak jadi ke pos ketan dan malah ikut ke polres dan polsek hingga larut malam banget, aku di sana menangisimu, kamu di mana? Siapa yang bawa kamu? Kamu seharusnya bersamaku, bukan bersama orang lain. Pak polisi bilang gak papa nanti dapat penggantinya tapi aku sedih, aku sedih karena berarti sejarah kita ikut hilang juga, aku batal buat cerita kepada anak cucuku nanti bahwa kita hebat dalam berjuang melawan cobaan.

Hingga cerita ini aku post pun aku belum dapat penggantimu, aku masih dalam proses dan dalam tahap sedang melakukannya walaupun kemungkinannya kecil tapi aku gak boleh pesimis menghadapinya aku harus optimis bahwa semua baik-baik saja. Aku sempat berfikir apa ini petunjuk dari allah bahwa aku emang harus melupakan orang itu dengan cara menghilangkan semua jejaknya? dengan cara menghilangkanmu juga karena orang itu pernah bersamamu juga?

Sabtu, 24 Januari 2015

A Miracle

Semenjak aku putus dengan "DIA" (gak jelas kapan tanggalnya) kini aku menemukan kehidupanku yang baru dan membuat aku lebih membuka mata tentang artinya hidup yang sebenarnya, tentang hadirnya orang-orang yang benar benar peduli dan sayang kepadaku. Apa tujuan hidupku apa yang aku kerjakan saat ini. Apa yang harus aku lakukan dalam hidupku. Aku bertemu dengan banyak orang dan banyak karakter, dari merekalah aku banyak belajar artinya hidup. Dari mereka aku dapat membuka mata dan hatiku bahwa hidupku sebenarnya tidak berakhir malah aku baru memulainya menjadi lebih dewasa dan lebih peduli dengan sesama.

Aku tidak sendirian, banyak kisah yang lebih tragis dari diriku, aku ini hanya sebagian kecil yang mengalami hal begini, aku hanya tidak peka bahwa di sekelilingku banyak yang mengalami hal yang sama sepertiku, aku tidak sendiri, mereka dan aku saling memberi semangat. Mereka sama sepertiku tapi mereka lebih tegar (bukan berarti aku tidak tegar, hanya saja belum tegar). Mereka bisa biasa saja menanggapinya mereka juga sama susah buat lepas dari bayang bayang masa lalunya. Aku dapat belajar bagaimana harus menyikapi hal seperti ini dalam kehidupanku.

Aku kini bisa lebih bahagia bersama teman temanku, bisa mengahabiskan waktu bersama mereka  membuatku tambah hidup dan lebih penuh keceriaan dalam diriku. Aku dapat lebih mengekspresikan diriku dalam hal berpakaian, bersikap, dan bertindak aku menemukan kebahagiaanku yang lain dan aku menemukan keluarga baruku. Mereka penyemangatku, mereka inspirasiku, mereka membuatku bisa bangkit dari keterpurukanku, aku membutuhkan mereka, aku memerlukan mereka. Mereka melengkapiku. Mereka membuat aku berfikir aku tidak sendiri walau tidak bersama "DIA" lagi.

Dahulu, saat aku bersama "DIA" aku tidak pernah peduli dengan apa yang ada di hadapanku, aku tidak pernah peduli dengan kehidupan orang lain, ini bukan berarti aku cuek atau tidak peduli karena aku berfikir buat apa ikut campur dengan kehidupan orang lain. Aku merasa bahwa tidak ada lagi yang harus aku cari aku hanya menunggu sampai waktunya tiba untuk meyatukanku dengan "DIA" aku merasa hidupku sudah lengkap dan sempurna aku sudah menemukan inspirasiku, aku sudah menemukan takdirku dan aku menemukan kebahagiaanku. Namun allah menunjukan bagaimana "DIA" yang sebenarnya bagaimana jahatnya "DIA" dan bagaimana sifatnya "DIA" yang sebenarnya bukan dia orang yang aku cari bukan pria seperti itu yang pantas buatku, dia tidak layak untuk hidup denganku.

Aku sekarang percaya suatu saat nanti allah mempertemukanku dengan inspirasiku dan bisa membuatku jadi lebih baik lagi dari sebelumnya, allah mempersiapkan orang yang benar benar peduli dengan keluargaku bukan hanya peduli dengan diriku, yang bangga dengan dirinya dan diriku, yang tdak malu malu akan kita, yang bisa membuatku nyaman dan tenang yang bisa membuat kita melangkah bersama.